1. A) Apa yang dimaksud dengan harga
Harga adalah suatu nilai tukar yang bisa disamakan
dengan uang
atau barang lain untuk manfaat yang diperoleh dari suatu barang atau jasa bagi
seseorang atau kelompok pada waktu tertentu dan tempat tertentu. Istilah harga
digunakan untuk memberikan nilai finansial
pada suatu produk barang atau jasa. Biasanya penggunaan kata harga berupa digit
nominal besaran angka
terhadap nilai tukar mata uang yang menunjukkan tinggi rendahnya nilai suatu
kualitas barang atau jasa. Dalam ilmu ekonomi
harga dapat dikaitkan dengan nilai jual atau beli suatu produk barang atau jasa
sekaligus sebagai variabel yang menentukan komparasi produk atau
barang sejenis.
B) Apa yang
dimaksud dengan barang
Barang atau komoditas
dalam pengertian ekonomi
adalah suatu objek
atau jasa
yang memiliki nilai.
Nilai suatu barang akan ditentukan karena barang itu mempunyai kemampuan untuk
dapat memenuhi kebutuhan. Barang yang sering kita gunakan untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan kita diantaranya memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
- Berwujud
- Memiliki nilai dan manfaat yang dapat dirasakan saat digunakan
- Bila digunakan, nilai, manfaat dan bendanya sendiri dapat berkurang atau bahkan habis
Macam
barang dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Menurut
cara memperolehnya
Menurut
cara memperolehnya, barang dapat dikelompokan menjadi:
- Barang bebas, yakni barang yang untuk memperolehnya tidak diperlukan pengorbanan. Misal, cahaya matahari dan udara.
- Barang ekonomi, yakni barang yang untuk memperolehnya diperlukan pengorbanan. Misal, makanan dan minuman yang mana diperlukan uang untuk membelinya.
- Barang illith, yakni barang yang jika terlalu banyak keberadaannya justru merugikan. Misal, air dalam peristiwa banjir.
Menurut
kegunaan
Menurut
kegunaannya, barang dikelompokkan menjadi:
- Barang produksi, yakni barang yang digunakan untuk proses produksi lebih lanjut. Misal, kain yang akan digunakan untuk dijahit menjadi pakaian.
- Barang konsumsi, yakni barang yang dapat langsung digunakan dan dikonsumsioleh seseorang. Misal, Pakaian yang bisa langsung digunakan.
Menurut
proses pembuatannya, barang dikelompokan menjadi:
- Barang mentah, yakni barang yang belum mengalami proses produksi. Misal, kapas, kayu, rotan, padi, tembakau, kulit.
- Barang setengah jadi, yakni barang yang sudah melalui proses produksi akan tetapi belum siap pakai. Misal, benang yang dibuat dari kapas untuk dibuat menjadi kain.
- Barang jadi, yakni barang yang sudah melalui proses produksi dan siap pakai untuk memenuhi kebutuhan. Misal, sepatu, pakaian, roti dan sebagainya.
Menurut
hubungannya, barang dibagi menjadi:
- Barang Substitusi, yakni barang yang dapat mengganti fungsi barang yang lain. Contohnya: lampu neon yang dapat menggantikan fungsi dari lampu pijar sebagai penerangan.
- Barang komplementer, yakni barang yang dapat melengkapi fungsi dari barang lainnya. Contohnya: Bensin yang dapat melengkapi mobil sebagai alat transportasi, tanpa bensin mobil tidak bisa dijalankan.
C) Apa yang dimaksud dengan produksi
Produksi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk
menambah nilai guna suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih
bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan. Kegiatan menambah daya guna suatu benda
tanpa mengubah bentuknya dinamakan produksi jasa. Sedangkan kegiatan menambah daya guna suatu
benda dengan mengubah sifat dan bentuknya dinamakan produksi barang.
Produksi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk mencapai kemakmuran. Kemakmuran dapat
tercapai jika tersedia barang dan jasa dalam jumlah yang mencukupi. Orang atau
perusahaan yang menjalankan suatu proses produksi disebut Produsen.
2. Mengapa masalah harga dapat memberikan dorongan
bagi produsen untuk membuat barang dan bagaimana pula pengaruh harga bagi konsumen
dalam memnentukan pembelian?
Bagi produsen menetapkan harga sangatlah penting
karena akan berpengaruh terhadap usaha kita baik perkembangan maupun kemunduran
usaha kita. Harga berfungsi sebagai nilai tukar yang sah yang biasanya
merupakan digit atau nominal. Harga merupakan komponen yang
berpengaruh langsung terhadap laba perusahaan. Tingkat harga yang ditetapkan
mempengaruhi kuantitas barang yang dijual. Selain itu secara tidak langsung
harga juga mempengaruhi biaya, karena kuantitas yang terjual berpengaruh pada
biaya yang ditimbulkan dalam kaitannya dengan efisiensi produksi. Oleh karena
itu penetapan harga mempengaruhi pendapatan total dan biaya total, maka
keputusan dan strategi penetapan harga memegang peranan penting dalam setiap
perusahaan.
Sementara itu dari sudut pandang
konsumen, harga seringkali digunakan sebagai indikator nilai bilamana harga
tersebut dihubungkan dengan manfaat yang dirasakan atas suatu barang atau jasa.
Nilai (value) dapat didefinisikan sebagai rasio antara manfaat yang dirasakan
dengan harga. Dengan demikian pada tingkat harga tertentu, bila manfaat yang
dirasakan konsumen meningkat, maka nilainya akan meningkat pula. Seringkali
pula dalam penentuan nilai suatu barang atau jasa, konsumen membandingkan
kemampuan suatu barang atau jasa dalam memenuhi kebutuhannya dengan kemampuan
barang atau jasa substitusi.
3. A) Apa yang
dimaksud dengan pasar
Pasar adalah tempat bertemunya pembeli
dan penjual untuk melakukan transaksi jual beli barang atau jasa. Menurut ilmu
ekonomi, pasar berkaitan dengan
kegiatannya bukan tempatnya. Ciri khas sebuah pasar adalah adanya kegiatan
transaksi atau jual beli. Para konsumen datang ke pasar untuk berbelanja dengan
membawa uang untuk membayar harganya. Stanton, mengemukakan pengertian pasar yang lebih luas. Pasar dikatakannya merupakan
orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk berbelanja, dan
kemauan untuk membelanjakannya. Jadi, dalam pengertian tersebut terdapat
faktor-faktor yang menunjang terjadinya pasar, yakni: keinginan, daya beli, dan
tingkah laku dalam pembelian.
B) Orientasi pasar merupakan sesuatu yang penting bagi
perusahaan sejalan dengan meningkatnya persaingan global dan perubahan dalam
kebutuhan pelanggan dimana perusahaan menyadari bahwa mereka harus selalu dekat
dengan pasarnya. Orientasi pasar merupakan budaya bisnis dimana organisasi
mempunyai komitmen untuk terus berkreasi dalam menciptakan nilai unggul bagi
pelanggan. Narver dan Slater (1990, p.21) mendefinisikan orientasi pasar
sebagai budaya organisasi yang paling efektif dalam menciptakan perilaku penting
untuk penciptaan nilai unggul bagi pembeli serta kinerja dalam bisnis.
Contoh perusahaan yang menggunakan
orientasi pasar : PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk, PT. Astra Honda Motor.
Manfaatnya untuk produsen dalam jangka panjang adalah mencapai keunggulan
bersaing dari fokus ke luar dan berorientasi pada pasar. Tujuan perusahaan
mengembangkan berbagai strategi pemasaran adalah untuk meningkatkan
profitabilitas perusahaan. Upaya meraih tingkat kemampulabaan yang wajar,
perusahaan akan memusatkan perhatian manajemennya pada upaya mengenali
pelanggannya. Sebab filosofi pemasaran menunjukkan bahwa laba dapat diciptakan
melalui kepuasan yang dirasakan oleh para pelanggannya. Isu penting dalam
pengembangan keunggulan bersaing meliputi, upaya menciptakan nilai konsumen,
menjaga kepuasan konsumen, membangun hubungan jangka panjang.
Sumber :
0 komentar:
Posting Komentar