Senin, 14 Maret 2016

Tugas 2


1.   Pentingnya mempelajari perekonomian Indonesia ?
  
          Kita tinggal di negara Indonesia, maka kita perlu mengetahui bagaimana sistem perekonomian di dalamnya, selain untuk ilmu pengetahuan tetapi juga bisa sebagai acuan bagi masyarakat yang ingin membuka sebuah usaha. Karena setelah kita mempelajari sistem perekonomian yang ada, kita bisa mengetahui setidaknya mempunyai gambaran apa saja kebutuhan pokok yang di perlukan masyarakat, bagaimana ruang lingkup perekonomiannya, bagaimana sumber daya manusia yang dimiliki Indonesia, mampukah rakyatnya mengelola nilai nominal dengan baik dan bijak, bagaimana peran pemerintah dalam perekonomian, bahkan kita bisa membantu masyarakat yang terjepit ekonominya dengan membuka lapangan pekerjaan dan merekrut kalangan bawah sebagai pegawai di tempat tersebut dengan begitu kita bisa membantu mereka menghidupi keluarganya.
  .   2.  A. Suatu negara dikatakan negara maju apabila 

       Secara umum, pengertian negara maju adalah suatu negara yang dapat menikmati standar hidup tinggi melalui teknologi tinggi dan ekonomi yang merata. Biasanya negara yang memiliki Pendapatan Nasional Bruto (PNB) perkapita tinggi dianggap sebagai negara maju. Negara maju memiliki angka pertumbuhan penduduk sekitar 0,4% pertahun. Tingkat kematian bayi sangat rendah yaitu 8/1000 kelahiran hidup, ini disebabkan oleh kemajuan dalam bidang kedokteran. Angka usia harapan hidup mencapai 79 tahun dengan angka ketergantngan anak hanya 20%.

       Sebagian besar penduduk (98%) dapat membaca dan melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Satu faktor yang menyebabkan majunya pembangunan sosial di negara maju adalah jaminan sosial yang melindungi dari resiko kehilangan pendapatan seperti: kecelakaan kerja, cacat, sakit, hamil, pengangguran, dan masa tua. Bahkan 46% dari PNB digunakan untuk membiayai berbagai pelayanan sosial dan kesehatan. Model pengembangan wilayah di negara maju melalui bentuk kota, yaitu pola metropolis, menyebar, metropolis galaktika, memusat, metropolis bintang dan metropolis cincin. 

Ciri-Ciri Negara Maju - Karakteristik atau ciri-ciri negara maju adalah sebagai berikut..
  • Standar kehidupan yang tinggi 
  • Angka kelahiran dan kematian yang rendah 
  • Angka usia harapan hidup tinggi
  • Persebaran penduduk terpusat di kota, yang berkaitan dengan industri
  • Angka buta huruf yang sangat rendah
  • Kegiatan ekonomi yang bertumpuh pada bidang industri dan jasa 
  • Disiplin menghargai waktu
  • Tingkat ekspor lebih tinggi dari pada impor
  • Sebagian penduduk tinggal di kota
  • Krisis lingkungan cepat teratasi
Contoh negara maju
o      Benua Eropa   : Prancis, Spanyol, Italia, Jerman, Rusia
o     Benua Amerika: Kanada, Amerika Serikat
o     Benua Asia      : Jepang, Singapura, Korea Selatan, Taiwan
o      Benua Australia dan Oceania : Selandia Baru, Australia

B. Suatu negara dikatakan negara berkembang apabila 

            Negara berkembang adalah suatu negara yang pendapatan rata-ratanya rendah, infastruktur relatif berkembang, dan indeks perkembangan manusia berada di bawah standar normal global. Kelompok negara ini memiliki pembangunan sosial terbelakang yang tampak pada rendahnya kualitas sumber daya manusia, seperti rendahnya usia harapan hidup (51 tahun), tingginya kematian bayi dan anak (177/1000). Di samping itu juga di tandai dengan jumlah penduduk yang besar dan tingginya angka pertumbuhan penduduk yang disebabkan oleh kurang sadarnya penduduk untuk melaksanakan program Keluarga Berencana (KB) dan tingginya angka migrasi internal. 

            Rata-rata pendapatan Nasional Bruto (PNB) di negara berkembang hanya USS$ 950, dengan laju pertumbuhan ekonomi yang sangat rendah (3%) dengan angka inflasi tinggi yang mencapai 37%. Sarana komunikasi dan transportasi sangat terbatas, serta daya saing di pasar internasional sangat terbatas. Tabungan sektor swasta dan pemerintah sangat rendah, sementara utang luar negeri. Roda sektor swasta dan pemerintah sangat bergantung pada gabungan antara pinjaman luar negeri, bantuan negara donor dan investasi swasta dari luar negeri. 

            Tingkat pengangguran di negara berkembang sangat tinggi, walaupun secara resmi tercatat 20%, namun kenyataannya bisa lebih tinggi dari angkat itu. Angka pengangguran terutama di alami oleh para wanita, laki-alki usia lebih dari 45 tahun, penyandang catat, dan penduduk yang buta huruf. 

            Pengeluaran negara untuk sektor sosial sangat terbatas. Sebagian besar negara bahkan tidak menyediakan asuransi dan jaminan sosial untuk pengangguran, sakit, mati, hamil dan cacat. 

Ciri-Ciri Negara Berkembang - Karakteristik negara berkembang atau ciri-ciri negara berkembang adalah sebagai berikut..
  • Standar kehidupan yang sangat rendah 
  • Tingkat pendapatan yang rendah
  • Produktivitas yang masih rendah 
  • Angka beban ketergantungan tinggi
  • Angka pertumbuhan penduduk tinggi 
  • Besarnya angka pengangguran 
  • Ketergantungan pada sektor pertanian dan ekspor produk primer
  • Tingkat sempurnanya pasar dan ketersediaan informasi 
  • Ketergantungan dan kerapuhan dalam segala aspek hubungan internasional  
  • Kurangnya permodalan dalam pelaksanaan pembangunan 
  • Ketidakseimbangan laangan kerja dengan tengara kerja sehingga angka pengangguran terus meningkat, banyak penerapan teknologi yang tidak sesuai dengan kondisi setempat, dan adanya blokade perdagangan.  

Contoh negara berkembang
o    Benua Eropa    : Turki, Polandia, Albania, Ukraina, Romania
o    Benua Afrika   : Algeria, Mesir, Maroko, Angola, Komoro
o    Benua Asia      : Malaysia, Indonesia, Thailand, Kamboja, Maldives
o    Benua Amerika: Argentina, Brazil, Chili, Ekuador, Jamaika
o    Benua Australia dan Oceania: Fiji, Kribati 

     C. Suatu negara dikatakan negara miskin/terbelakang apabila
    
        Menurut Paul Hoffman, gambaran suatu negara yang terbelakang adalah suatu negara yang ditandai oleh kemiskinan, kota yang dipadati oleh pengemis, yang jarang memiliki industri, persediaan tenaga listrik yang tidak memadai, tidak memiliki jalan raya dan jalan kereta api yang cukup, pemerintah belum dapat memberikan pelayanan yang memadai, komunikasi yang buruk, Rumah sakit dan lembaga pendidikan tinggi sangat sedikit, Sebagian besar penduduk buta huruf dan miskin, sistem perbankan jelek, dan ekspornya ke negara lain sama sekali terdiri bahan mentah, hasil tambang, atau buah-buahan dan beberapa bahan makanan.

            Di negara terbelakang, duapertiga atau lebih penduduk tinggal di daerah pedesaan dan matapencaharian utama adalah pertanian. Pertanian sebagai matapencaharian pokok kebanyakan tidak bersifat produktif, karena dilakukan dengan cara kuno dan dengan metode produksi usang serta ketinggalan zaman. Di beberapa negara terbelakang, terdapat semacam kantong-kantong yang dikendalikan luar negeri (yang sangat bersifat kapitalis) sehingga tercipta suatu wajah perekonomian yang tiga-muka. Sifat dua-muka atau tiga-muka perekonomian tadi tidak mendatangkan atau tidak mendorong kemajuan ekonomi yang sehat. Di semua negara terbelakang, dicirikan secara khusus oleh keterbelakangan ekonomi berupa efisiensi tenaga kerja yang rendah, berbagai faktor yang tidak tersedia dan tidak berjalan dengan semestinya. 

            Ciri khas lain negara terbelakang adalah tiadanya kemampuan wiraswasta. Kelangkaan terhadap hal ini merupakan ciri umum lain negara terbelakang. Negara terbelakang di artikan sebagai perekonomian yang “miskin modal” atau dengan “tabungan dan investasi rendah”. Investasi bruto hanya berkisar 5-6 persen dari pendapatan nasional bruto sedangkan di negara industri adalah kira-kira sebesar 15-20 persen. Sebab utama kurangnya modal adalah kecilnya tabungan, atau lebih tepat dikatakan kurangnya investasi di dalam sarana produksi yang mampu menaikkan tingkat pertumbuhan ekonomi. Keterbelakangan teknologi ini disebabkan oleh adanya dualisme teknologi yaitu penggunaan berbagai fungsi produksi sekaligus dalam sektor ekonomi yang maju dan sektor ekonomi yang tradisional. Keberadaan dualisme seperti itu memperberat persoalan pengangguran struktural dan teknologis di sektor industri dan peengangguran tersembunyi di sektor pedesaan.

Daftar Negara Terbelakang di Dunia

1.      . Comoros, Afrika Selatan
2.      . Somalia, Afrika Timur
3.      . Malawi, Afrika Selatan
4.      . Kepulauan Solomon, kelompok pulau di Samudra Pasifik Selatan
5.      . Kongo, Afrika Tengah
6.      . Burundi, Afrika Tengah
7.      . Timor Timur / Timor-Leste, Asia Tenggara
8.      . Tanzania, Afrika Timur
9.      . Afganistan, Asia Selatan
10.  . Yaman, Timur Tengah

     3. Apa yang dimaksud dengan:

a.       Pertumbuhan ekonomi 

Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia secara umum yaitu:
  • Faktor produksi, yaitu harus mampu memanfaatkan tenaga kerja yang ada dan penggunaan bahan baku industri dalam negeri semaksimal mungkin
  • Faktor investasi, yaitu dengan membuat kebijakan investasi yang tidak rumit dan berpihak pada pasar
  • Faktor perdagangan luar negeri dan neraca pembayaran, harus surplus sehingga mampu meningkatkan cadangan devisa dan menstabilkan nilai rupiah
  • Faktor kebijakan moneter dan inflasi, yaitu kebijakan terhadap nilai tukar rupiah dan tingkat suku bunga ini juga harus di antisipatif dan diterima pasar
  • Faktor keuangan negara, yaitu berupa kebijakan fiskal yang konstruktif dan mampu membiayai pengeluaran pemerintah

Kebanyakan negara berkembang menghadapi banyak masalah dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi. Hambatan-hambatan terpenting yang dialami adalah
  • Kegiatan sektor pertanian masih tetap tradisonal dan produktivitasnya sangat rendah
  • Kebanyakan negara masih menghadapi masalah kekurangan dana modal dan barang modal (peralatan produksi) yang modern
  • Tenaga terampil, terdidik dan keahlian keusahawanan penawarannya masih jauh dibawah jumlah yang diperlukan
  • Perkembangan penduduk sangatlah pesat
  • Berbagai masalah institusi, sosial, kebudayaan dan politik yang sering dihadapi.

            Beberapa teori telah dikemukakan yang merangkan mengenai hubungan diantara berbagai faktor produksi dengan pertumbuhan ekonomi. Pandangan teori tersebut adalah:
  1. Teori klasik : menekankan tentang pentingnya faktor fator produksi dalam menaikkan pendapatan nasional dan mewujudkan pertumbuhan. Akan tetapi yang terutama diperhatikan ahli ekonomi klasik adalah peranan tenaga kerja. Menurut mereka tenaga kerja yang berlebihan akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi
  2. Teori Schumpeteer : menekankan tentang peranan usahawan yang akan melakukan inovasi dan investasi untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi.
  3. Teori Harrod-Domar : menekankan peranan investasi sebagai faktor yang menimbulkan pertambahan pengeluaran agregat. Teori ini pada dasarnya menekankan peranan segi permintaan dakam mewujudkan pertumbuhan.
  4. Teori neo klasik : melaluinkajian empirikal teori ini menunjukkan bahwa perkembangan teknologi dan peningkatan kemahiran masyarakat merupakan faktor yang terpenting dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi

Kebijakan mempercepat pertumbuhan ekonomi yang dilakukan pemerintah adalah:
  • Kebijakan diversivikasi kegiatan ekonomi, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah memodernkan kegiatan ekonomi yang ada. Sedankan langkah penting yang harus dilakukan adalah mengembangkan kegiatan ekonomi yang baru yang dapat mempercepat informasi kegiatan ekonomi yang bersifat tradisional kepada kegiatan ekonomi yang modern.
  • Mengembangkan infrastruktur, modernisasi pertumbuhan ekonomi memerlukan infrasturuktur yang modern pula. Berbagai kegiatan ekonomi memerlukan infrastruktur yang berkembang, seperti jalan, jembatan, lapangan terbang, pelabuhan, kawasan perindustrian, irigasi dan penyediaan air, listrik dan jaringan telepon.
  • Meningkatkan tabungan dan investasi, pendapatan masyarakat yang rendah menyebabkan tabungan masyarakat rendah. Sedangakan pembangunan memerlukan tabungan yang besar untuk membiayai investasi yang dilakukan. Kekurangan invesatsi selalu dinyatakan sebagai salah satu sumber yang dapat menghambat pembangunan ekonomi. Oleh sebab itu syarat penting yang perlu dilakukan untuk mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ekonomi adalah meningkatkan tabungan masyaraka
  • Meningkatkan taraf pendidikan masyarakat, dari segi pandangan individu maupun dari segi secara keseluruhan, pendidikan merupakan satu investasi yang sangat berguna dalam pembangunan ekonomi. Individu yang memperoleh pendidikan tinggi cenderung akan memperoleh pendapatan yang lebih tinggi, jadi semakin tinggi pendidikan maka semakin tinggi pula pendapatan yang diperoleh
  • Merumuskan dan melaksanakan perencanaan ekonomi, kebijakan pemerintah yang konvensional yaitu kebijakan fiskal dan moneter tidak dapat mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang diharapkan. Untuk mengatasinya pada tahap mula dari pembangunan ekonomi perencanaan pembanguna perlu dilakukan. Melalui perencanaan pembangunan dapat pula ditentukan sejauh mana investasi swasta dan pemerintah perku dilakukan untuk mencapai suatu tujuan pertumbuhan yang telah ditentukan
b.    Pemerataan pembangunan 

Kita sering mendengar pemerataan pembangunan wilayah ekonomi. Satu kalimat “PEMERATAAN”, artinya bahwa visi nya adalah pemerataan wilayah ekonomi yang didasarkan kepada sinkronisasi dan sinergitas akan kepentingan ekonomi untuk kehidupan dan kesejahteraan masyarakat yang lebih baik, tidak saja di wilayah perkotaan tetapi didaerah pinggiran perkotaan, daerah-daerah yang menjadi penyangga perkotaan itu sendiri, tidak akan ada kata kampung, semua diharapkan sama ikut menikmati pembangunan ekonomi itu sendiri.

Strategi pengembangan dan pembangunan perekonomian daerah didasarkan atas kepentingan bersama yang saling menguntungkan antara daerah perkotaan dan wilayah sekitarnya, sehingga ada mekanisme kegiatan ekonomi yang dinamis tidak statis. Penumpukan pembangunan ekonomi di satu wilayah akan mengakibatkan urbanisasi dan menimbulkan efek kecemburuan sosial yang tinggi, tingkat pertumbuhan ekonomi masyarakat yang tidak merata, kemacetan lalu lintas yang tiada henti, penumpukan limbah sampah tidak terkendali.

Salah satu contoh pembangunan dan pengembangan ekonomi yang tidak merata adalah menumpuknya pusat-pusat perbelanjaan di satu wilayah, terkonsentrasinya pusat-pusat pendidikan di satu tempat, begitupula pembangunan perkantoran, perumahan dan pembangunan apartemen .

Paradigma lama untuk memudahkan pengawasan, memang betul tetapi apakah fenomena tersebut masih cukup efektif untuk saat ini. Mungkin perlu berfikir dan dikaji kembali, karena paradigma tersebut sudah tidak sejalan dengan perkembangan jaman, mengingat bahwa semua wilayah berhak untuk ikut menikmati hasil dari pembangunan ekonomi, multiplier effec akan terasa, kemacetan lalu lintas dapat dikurangi, urbanisasi penduduk tidak akan pernah terjadi, terjadi pemerataan pendidikan, mekanisme kegiatan ekonomi berjalan dinamis dan saling menguntungkan satu sama lain. 

Disini perlunya ada pemetaan wilayah yang lebih baik, merencanakan wilayah perkotaan baru yang lengkap dengan sarana pendidikan, perkantoran, dan kegiatan perekonomian. Pemusatan pembangunan ekonomi perlu dikaji kembali untuk menghindari permasalahan yang lebih berat yaitu kecemburuan sosial di masyarakat. Membatasi pembangunan kegiatan ekonomi di pusat-pusat perkotaan akan lebih baik, kepentingan para pelaku ekonomi untuk mengembangkan kegiatan ekonominya perlu diarahkan dan mereka wajib mengerti karena bilamana terjadi permasalahan di masyarakat akan berdampak kepada pemangku kebijakan itu sendiri.
c.       Garis kemiskinan 

      Garis kemiskinan atau batas kemiskinan adalah tingkat minimum pendapatan yang dianggap perlu dipenuhi untuk memperoleh standar hidup yang mencukupi di suatu negara. Dalam praktiknya, pemahaman resmi atau umum masyarakat mengenai garis kemiskinan (dan juga definisi kemiskinan) lebih tinggi di negara maju daripada di negara berkembang.

         Hampir setiap masyarakat memiliki rakyat yang hidup dalam kemiskinan. Garis kemiskinan berguna sebagai perangkat ekonomi yang dapat digunakan untuk mengukur rakyat miskin dan mempertimbangkan pembaharuan sosio-ekonomi, misalnya seperti program peningkatan kesejahteraan dan asuransi pengangguran untuk menanggulangi kemiskinan.

       Kemiskinan lazimnya dilukiskan sebagai kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok. Dikatakan berada di bawah garis kemiskinan apabila pendapatan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup yang paling pokok seperti pangan, pakaian, tempat berteduh, dan lain-lain.

Garis kemiskinan yang menentukan batas minimum pendapatan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pokok, dapat dipengaruhi oleh tiga hal:
1. Persepsi manusia terhadap kebutuhan pokok yang diperlukan.
2. Posisi manusia dalam lingkungan sekitar.
3. Kebutuhan objectif manusia untuk bisa hidup secara manusiawi.

Persepsi manusia terhadap kebutuhan pokok yang diperlukan dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, adat istiadat dan sistem nilai yang dimiliki.

Ciri-Ciri Manusia yang Hidup di Bawah Garis Kemiskinan
Mereka yang hidup di bawah garis kemiskinan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Tidak memiliki faktor-faktor produksi sendiri seperti tanah, modal, ketrampilan, dan lain-lain.
Tidak memiliki kemungkinan untuk memperoleh aset produksi dengan kekuatan sendiri, seperti untuk memperoleh tanah garapan atau modal usaha.
Tingkat pendidikan mereka rendah, tidak sampai tamat SD.
Kebanyakan tinggal di desa sebagai pekerja bebas.
Banyak yang hidup di kota berusia muda, dan tidak mempunyai keterampilan.

d.   Pendapatan nasional 
 

Pengertian Pendapatan Nasional
Pendapatan nasional  adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga
keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu periode,
biasanya selama satu tahun. Pendapatan nasional merupakan salah satu indicator  yang dapat
digunakan untuk mengukur laju pembangunan dan perkembangan tingkat kesejahteraan suatu
Negara dari waktu ke waktu. Selain itu dengan pendapatan nasional, dapat diketahui arah,
tujuan, dan struktur perekonomian suatu Negara.

Cara Menghitung Pendapatan Nasional
Ada 3 cara / metode / pendekatan dalam menghitung pendapatan nasional, yaitu sebagai berikut :
1. Metode Pendekatan Produksi
Pendekatan Produksi adalah nilai tambah yang di ciptakan dalam suatu proses produksi.
Metode ini untuk menghitung pendapatan nasional dengan cara menjumlahkan nilai tambah
yang diwujudkan oleh perusahaan-perusahaan di berbagai lapangan usaha dalam
perekonomian.

Pendekan produksi (PDB/PGNP) merupakan pendapatan yang berasal dari penggunaan
beberapa fakto-faktor produksi untuk menghasilkan sesuatu. Nilai produksi suatu sector
menggambarkan nilai tambah yang diwujudkan oleh suatu sektor tersebut.

Ada sembilan sektor atau lapangan usaha terbagi dalam tiga kelompok, yaitu sebagai berikut :

1)      Sektor Primer
          a)      Pertanian, Pertenakan, Kehutanan, dan Perikanan.
          b)      Pertambangan dan penggalian.

2)      Sektor Sekunder
          a)      Industri pengolahan.
          b)      Listrik, air, dan gas.
          c)      Bangunan.

3)      Sektor Tersier
          a)      Perdagangan, Hotel, dan Restoran.
          b)      Pengangkutan dan telekomunikasi.
          c)      Jasa lain-lain.
 
Pendekatan Produksi dapat dirumuskan sebagai berikut:

Y=(P1X Q1)+(P2X Q2)+….(PnX Qn)
Keterangan :

Y= Pendapatan nasional        
P1= harga barang ke-1             Pn= harga barang ke-n
Q1= jenis barang ke-1             Qn= jenis barang ke-n

2. Metode Pendekatan Pendapatan
      Pendekatan Pendapatan (income a product) adalah suatu pendekatan dimana pendapatan
nasional diperoleh dengan cara menjumlahkan pendapatan dari berbagai faktor produksi yang
memberi sumbangan terhadap proses produksi.

     Metode pendekatan pendapatan adalah pendapatan nasionl dari hasil penjumlahan dari
seluruh penerimaan yang diterima oleh pemilik factor produksi dalam suatu negara selama satu
tahun.

     Pendekatan ini mengarah pada penerimaan atas penggunaan faktor-faktor produksi. Faktor
faktor produksi terdiri dari tenaga kerja, modal, tanah, dan keahlian/kewirausahaan. Masing
masing factor produksi akan menghasilkan  pendapatan yang berbeda-beda,tenaga kerja akan
memperoleh gaji/upah, pemilik modal akan mendapatkan bunga, pemilik tanah akan
memperoleh sewa, dan keahlian atau skill akan memperoleh laba.

a. Kompensasi/gaji untuk pekerja
Pekerja mendapat upah dan gaji serta penerimaan lain, seperti pemberian tunjangan pensiun,
jaminan sosial, dan pendapatan lainnya.

b. Keuntungan/laba Perusahaan
Merupakan pendapatan yang dihasilkan suatu perusahaan karena mengelola sumber daya yang
dimilikinya

c. Pendapatan Usaha Perorangan
Merupakan pendapatan yang diterima dari enggunaan tenaga kerja dan hasil usaha orangan,
seperti petani

d. Pendapatan Sewa
Merupakan balas jasa yang diberikan pada pemilik sumber daya yang digunakan untuk kegiatan
ekonomi.

e. Bunga
Bunga neto dibayar oleh perusahaan sikurangi dengan bunga uang diterima oleh perusahaan,
ditambah netto yang diterima dari luar negeri.

Pendapatan nasional berdasarkan pendekatan pendapatan dapat dirumuskan sebagai berikut: 

Y = r + w + i + p
Keterangan :
Y = Pendapatan Nasional
r = Pendapatan dari upah, gaji, dan lainnya
w = Pendapatan bersih dari sewa
i = Pendapatan dari bunga
p = Pendapatan dari keuntungan perusahaan dan usaha perorangan
 
3.         Pendekatan Pengeluaran.
Penghitungan pendapatan nasional dengan menggunakan pendekatan pengeluaran ini dilakukan
dengan menjumlahkan seluruh pengeluaran berbagai sektor ekonomi, yaitu rumah tangga,
perusahaan, pemerintah, dan masyarakat luar negeri suatu negara pada periode tertentu. Jenis
pengeluaran dari masing-masing pelaku ekonoi terdiri dari belanja untuk konsumsi (C), belanja
untuk investasi (I), belanja untuk pemerintah (G), ekspor (X), dan impor (M).  

Pendekatan Pengeluaran dapat dirumuskan sebagai berikut:

Y = C + I + G + ( X – M )


Keterangan : 
Y   = Pendapatan nasional 
C   = consumption ( konsumsi rumah tangga )
I    = investment ( investasi ) 
G   = government expenditure ( pengeluaran pemerintah ) 
X   = ekspor
M  = impor

Konsep Pendapatan Nasional sebagai berikut:

a. Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP) 
Produk Domestik Bruto adalah jumlah nilai seluruh barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu
negara dalam periode tertentu atau satu tahun termasuk barang dan jasa yang diproduksi oleh
perusahaan milik penduduk negara tersebut dan oleh penduduk negara lain yang tinggal
di negara yang bersangkutan.

b. Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross National Product (GNP) 
Produk Nasional Bruto adalah total nilai barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu
masyarakat suatu negara selama periode tetentu baik yang tinggal di dalam negeri maupun 
di luar negeri.

c. Produk Nasional Netto (PNN) atau Net National Product (NNP)
Produk Nasional Neto adalah produk nasional bruto dikurangi penyusutan barang – barang
pengganti modal dalam proses produksi.

d. Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) = NNI
Pendapatan Nasional Neto adalah produk nasional neto dikurangi dengan pajak tidak langsung
dan ditambah dengan subsidi

e. Pendapatan Perorangan (Personal Income = PI)
Pendapatan Perongan adalah seluruh jumlah seluruh penerimaan yang benar-benar sampai 
di tangan masyarakat ditulis dalam rumus: PI = NNI = transfer payment – (laba ditahan + iuran
asudanri + iuran jaminan sosial + pajak perseorangan).

f. Pendapatan Disposable/ setelah pajak (Disposible Income)
Pendapatan Disposible adalah pendapatan perseorangan setelah dikurangi dengan pajak
penghasilan. Rumusnya : Disposible Income = Personal Income – Pajak Penghasilan.

g. PDRB (Produk Domestik Regional Bruto)
Produk Domestik Regional Bruto adalah jumlah keseluruhan dari nilai tambah bruto yang
berhasil diciptakan oleh seluruh kegiatan ekonomi yang berada pada suatu wilayah selama
periode tertentu.


SUMBER : 


 
Rez Blogger Template by Ipietoon Blogger Template
Marie - The Aristocats 4